
Sinopsis
Tradisi keilmuan dalam penelitian hadis sejatinya telah dimulai sejak masa hidup Rasulullah saw. Sebagai bentuk aktivitas ilmiah, penelitian hadis bertujuan menelusuri dan menegaskan kebenaran ajaran Islam sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah. Setelah diangkatnya Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, hadis muncul bersamaan dengan turunnya wahyu Al-Qur’an selama 23 tahun. Hadis berfungsi menjelaskan dan memperinci makna ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga Rasulullah saw mendorong para sahabat untuk menjadikan hadis sebagai pedoman hidup beragama. Beliau juga memerintahkan mereka untuk menghafal, menyampaikan, dan menyebarkan hadis kepada generasi selanjutnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, hadis tidak luput dari ancaman pemalsuan, baik karena kepentingan politik, fanatisme kelompok, maupun kesalahan dalam transmisi. Maka, muncul kebutuhan mendesak untuk memvalidasi keaslian dan kebenaran hadis. Proses validasi ini menjadi titik awal dari lahirnya metode ilmiah dalam studi hadis, mencakup kritik sanad dan matan, serta upaya kodifikasi. Tantangan terbesar umat Islam setelah wafatnya Rasulullah adalah memastikan bahwa hadis yang digunakan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan teologis.
Leave a Reply